Pernahkah Anda mendengar apa itu keyword density? Dalam SEO, istilah ini mengacu pada seberapa sering sebuah target keyword dimasukkan ke dalam sebuah konten, khususnya konten artikel.
Menariknya, keyword density sering kali dianggap banyak orang sebagai salah satu aspek penting untuk meningkatkan ranking pencarian di Google. Apakah asumsi ini benar? Lalu, seberapa banyak jumlah keyword yang ideal dalam sebuah artikel yang SEO-Friendly?
Yuk, cari tahu lebih lanjut mengenai serba-serbi apa itu keyword density di artikel berikut!
Mengenal Istilah Keyword Density dalam SEO
Apa yang dimaksud dengan keyword density dalam SEO? Dilansir dari Ahrefs, keyword density dapat diartikan sebagai sebuah angka yang memberitahukan kepada kita seberapa sering sebuah target keyword digunakan dalam konten. Biasanya, keyword density disebutkan dalam bentuk persentase.
Bagaimana cara menghitung keyword density? Caranya cukup simpel, kok:
Misalnya, jika Anda menggunakan sebuah keyword sebanyak 15 kali di konten blog yang panjangnya adalah 1.500 kata, maka keyword density-nya adalah 1%. Jika Anda menggunakan keyword lebih sering, misalnya 30 kali, maka persentase keyword density menjadi 2%.
Sebenarnya, besar kecilnya persentase keyword density bukanlah faktor penting penentu ranking Google. Ini disebabkan karena algoritma mesin pencari terkini sudah diatur sedemikian rupa untuk mempelajari isi konten dan menaikkan ranking laman yang sesuai dengan search intent pengguna.
Jadi, alih-alih meningkatkan ranking konten yang memasukkan banyak target keyword, mesin pencari akan meningkatkan ranking laman yang kontennya sesuai dengan search intent yang diharapkan. Karena itulah, Anda tidak seharusnya menjadikan keyword density sebagai satu-satunya taktik SEO On Page.
Meski keyword density bukan satu-satunya teknik yang bisa digunakan untuk mengoptimasi SEO, ada beberapa sumber yang menyebutkan bahwa keyword density yang ideal adalah 1%-2% dari jumlah kata di dalam artikel.
Dengan demikian, keyword density yang baik untuk satu konten artikel 1.000 kata adalah 10-20 kali. Ini artinya, target keyword ditempatkan dalam artikel sebanyak 10-20 kali.
Demikian juga jika konten artikel yang diunggah adalah artikel 2.000 kata. Maka target keyword bisa Anda tempatkan sebanyak 20-40 kali di seluruh badan artikel.
Bagaimana jika target keyword melebihi 2%? Hati-hati, Ini bisa menyebabkan keyword stuffing dan dianggap taktik Black Hat SEO oleh Google. Coba baca ulang artikel Anda, lalu lakukan pengurangan penempatan keyword di tempat-tempat yang tidak perlu.
Demikian pula jika target keyword kurang dari 1%. Anda bisa menambahkan target keyword di bagian artikel yang dirasa pas.
Dalam menggunakan keyword dalam sebuah konten, ada banyak best practice yang bisa diterapkan.
Salah satu contohnya adalah menggunakan keyword dalam jumlah yang tidak terlalu banyak ataupun sedikit. Selain itu, tempatkan keyword di beberapa key places berikut, yaitu:
Meski menempatkan keyword di beberapa tempat tersebut bisa menjadi salah satu teknik yang baik untuk mengoptimasi SEO, hindari menempatkan keyword jika kalimat jadi terkesan tidak natural. Bagaimanapun juga, konten yang natural dan enak dibaca merupakan salah satu aspek konten yang berkualitas, sehingga dapat menaikkan ranking konten Anda.
Mengapa demikian? Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, algoritma mesin pencari didesain sedemikian rupa untuk menelaah isi konten. Mesin pencari (misalnya Google) akan menaikkan peringkat search engine jika konten yang Anda unggah sesuai dengan search intent pengguna.
Search inten (atau biasa disebut sebagai user intent) sendiri merupakan tujuan yang dimiliki pengguna search engine ketika melakukan pencarian. Semakin pas search intent dengan keyword yang digunakan, maka semakin baik juga kualitas konten tersebut.
Setelah mengetahui apa itu keyword density dan bagaimana menempatkan keyword dengan tepat, selanjutnya kita akan belajar cara mengecek keyword density. Selain dengan menggunakan cara hitung yang disebutkan di atas, Anda bisa menggunakan tool. Berikut ragamnya.
YOAST SEO merupakan salah satu tool yang bisa Anda gunakan untuk mengecek keyword density. Di tool ini, Anda biasanya perlu memasukkan keyword hingga keyword density artikel tersebut mencapai 0,5%-3%.
Nantinya, kalau keyword density artikel berada dalam rentang tersebut, bullet berwarna hijau akan ditampilkan. Ini artinya keyword density artikel tersebut bagus berdasarkan standar YOAST SEO.
Wordcounter juga merupakan salah satu tool yang tepat untuk mengetahui keyword density. Menariknya, Wordcounter yang dikembangkan oleh CMLabs ini bisa diakses secara online dan gratis.
Nah, untuk menggunakan fitur keyword density, Anda cukup copy-paste artikel yang sudah dibuat. Lalu, hasil perhitungan keyword density akan ditampilkan di bagian bawah artikel. Anda hanya perlu mengatur keyword density berdasarkan jumlah kata.
Tool selanjutnya adalah tool yang dikembangkan oleh Small SEO Tools. Selain mengecek plagiarisme, tools ini dapat mengecek keyword density checker. Penggunaan Tools ini juga tidak rumit, cukup dengan melakukan copy-paste URL atau teks artikel. Kemudian, klik ‘Check’.
Nah, itulah penjelasan mengenai apa itu keyword density, seberapa penting aspek ini dalam optimasi SEO, dan beberapa tools yang bisa digunakan untuk mengetahui keyword density dari konten artikel yang dipublikasikan. Semoga artikel ini bermanfaat, ya!
Sumber : Kacang99
Tidak ada komentar